Sahabat tentu sudah tahu Curug Malela. Iya curug yang dijuluki sebagai Niagara mini dari Kabupaten Bandung Barat. Tapi kali ini berbeda, kenapa berbeda? Karena kali ini kita ke Curug Malela lewat jalur yang memang berbeda dari biasanya, yaitu lewat jalur Cisitu Gununghalu bukan lewat jalur Cicadas Rongga seperti biasanya.
Apa perbedaan jalur Cicadas dan jalur Cisitu?
- Jalur Cicadas itu adalah jalur yang biasa dipakai oleh umum untuk mencapai Curug Malela. Sementara jalur Cisitu masih jarang yang melewatinya, bahkan bisa dibilang tak ada orang yang menggunakan jalur ini selain warga Cisitu atau diantar warga Cisitu.
- Jalur Cicadas harus menggunakan mobil off road/motor cross/ojeg setempat untuk sampai ke parkiran Curug Malela, karena jalannya tanah licin bahkan berlumpur. Kalau jalur Cisitu bisa menggunakan mobil dan motor biasa untuk sampai ke Kampung Cisitu, karena kondisi jalannya relatif bagus.
- Jalur Cicadas cukup berjalan kaki sekitar 45 menit-1 jam dari tempat parkir sampai ke lokasi Curug Malela. Sementara kalau jalur Cisitu harus berjalan kaki sekitar 2-3 jam dari Kampung Cisitu sampai ke lokasi Curug Malela.
- Jalur Cicadas kita akan datang dari depan Curug Malela, sementara kalau lewat jalur Cisitu kita akan datang dari atas punggung Curug Malela.
Itu beberapa perbedaan antara jalur Cisitu dan Cicadas. Selain itu, jika kita lewat jalur Cisitu kita akan melewati sebuah tempat yang bernama Datar Marela. Nah..menurut warga Cisitu, Datar Marela inilah asal muasal nama dari Curug Malela, bahkan sebagian banyak warga Cisitu menyebutnya Curug Marela bukan Curug Malela. Datar Marela ini posisinya disebelah kanan atas dari Curug Malela, dari atas Datar Marela kita bisa melihat pemandangan yang indah..hamparan bukit/gunung di Cianjur selatan yang membentang hijau. Dan diatas Datar Marela ini ada makam yang dikramatkan oleh warga sekitar, entah makam siapa.
He2, asik kan kalau lewat jalur Cisitu? Berbeda dan tak biasa. Tapi sahabat, hati-hati kalau lewat jalur Cisitu, saran saya minta bantuan warga Cisitu untuk menemani dan menunjukan jalan. Kami waktu itu dibantu oleh Kang Mieptah (tokoh pemuda Cisitu) dan rekan-rekannya, karena merekalah yang paham betul akan jalur ke Curug Malela via Cisitu tersebut.
Selain minta bantuan warga Cisitu, sahabat juga harus menyiapkan tali panjang untuk menyebrangi sungai Cidadap yang lebarnya kurang lebih 50 meter dan tali pengaman untuk dipasang dipunggungan curug, karena jika dari jalur Cisitu ini kita harus berjalan melipir dari atas Curug Malela hingga ke bawah curugnya melalui dinding tebing yang lumayan licin dan terjal.